Welcome to my blog helmie-punya-catatan.blogspot.com

Rabu, 08 Mei 2013

TUGAS E-LEARNING


Tugas Individu


DI SUSUN OLEH :

HELMI
A 401 11 071

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGERUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2013


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga makalah yang bertemakan e-learning ini dapat terselesaikan. Makalah ini di buat guna mempermudah proses pembelajaran dan agar pembaca dapat memahami apa sebenarnya pengertian dari e-learning itu dan apa manfaat dari e-learning tersebut.
            Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca yang budiman. Terima kasih pada semua pihak yang telah membantu. Dan tidak lupa di harapkan masukan atau kritikan yang bersifat membangun dari teman-teman untuk lebih menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang.




                                                                                    Palu,30 Maret 2013

 Hormat Penulis         





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Pendahuluan 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian E-Learning 3
B. Fungsi E-Learning 4
C. Manfaat E-Learning 5
D. Keuntungan dan Keterbatasan E-Learning 8
BAB II PENUTUP 9
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10









BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengetahuan dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pengetahuan yang didapat oleh seseorang takkan pernah ada bila tanpa melalui proses pembelajaran. Sedangkan hakekat dari pada pembelajaran itu sendiri adalah untuk memperoleh pengetahuan. Dan untuk memperoleh hal-hal tersebut, dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan atau dapat juga dengan  membaca buku.
Namun dapat dibayangkan bila pelatihan tersebut dapat digantikan dengan menggunakan bantuan alat seperti teknologi informasi dan komunikasi yang kini berkembang sedemikian pesatnya seiring dengan perkembangan jaman dan telah merambah ke berbagai aspek kehidupan manusia. Bayangkan pula berapa waktu dan biaya yang dapat dihemat bila proses pelatihan dan pembelajaran tersebut dapat dilakukan tanpa memandang siapa pelakunya, tanpa batasan tempat dan waktu. dengan menggunakan bantuan teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Adanya alat-alat itu dapat mengubah pikiran manusia, mengubah cara kerja dan cara hidupnya. Demikian juga, pendidikan tidak terlepas dari pengaruh teknologi. Kejadian ini dapat diidentifikasikan sebagai kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, informasi dan komunikasi.
Untuk itu pembahasan makalah ini diangkat untuk mengungkap masalah-masalah tersebut. Berdasarkan fakta yang ada, dan karya-karya ilmiah yang telah ditulis oleh para pakar pendidikan, telah ditemukan upaya untuk memajukan dunia pendidikan, dengan menciptakan/memperkenalkan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien bagi guru dan peserta didik.yang berupa pembelajaran jarak jauh dengan mempergunakan media elektronika yang dikenal dengan istilah E-Learning.
Selanjutnya, berangkat dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulisan makalah ini kami beri judul “E-Learning ”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari e-learning
2. Apa fungsi dari e-learning
3. Apa manfaat dari e-elerning
4. Apa keuntungan dan kerugian e-elerning
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari e-learning
2. Mengetahui fungsi dari e-learning
3. Mengetahui manfaat dari e-elerning
4. Mengetahui keuntungan dan kerugian e-learning














BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian E-Learning
            Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.
            E-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan atau internet. e-learning memungkinkan pembelajaran untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. e-learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, Distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.
            Banyak pakar yang menguraikan definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Definisi yang sering digunakan banyak pihak adalah sebagai berikut. E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain [Hartley, 2001]. E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone [LearnFrame.Com, 2001]. Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning. Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e”atau singkatan dari elektronik dalam e-learning di -gunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pe-ngajaran lewat teknologi elektronik internet.
B.  Fungsi E-Learning
            Terdapat 3 (tiga) fungsi E-Learning terhadap kegiatan pembalajaran di kelas (classroom instruction), yaitu :
a. Suplemen (tambahan), mahasiswa mempunyai kebebasan memilih apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Sekalipun sifatnya hanya bersifat optional, mahasiswa yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan, walaupun materi pembelajaran elektronik berfungsi sebagai suplemen.
b. Komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran elektronik diprogram untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima mahasiswa di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) yang bersifat enrichment atau remedial bagi pengajar dalam megikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
c. Substitusi (Pengganti) berfungsi agar para mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktifitas lainnya      



  
yang dikerjakan mahasiswa sehari-hari. Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipiih peserta didik, yaitu : (1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet.
Substitusi (pengganti). Dikatakan sebagai substitusi apabila E-Learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan pembelajaran. Ada tiga model yang dapat dipilih, yakni : (1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau (3) sepenuhnya melalui internet.    
C.   Manfaat E-Learning
            Semakin banyak perusahaan dan individu yang memanfaatkan e-learning sebagai sarana untuk pelatihan dan pendidikan karena mereka melihat berbagai manfaat yang ditawarkan oleh pembelajaran berbasis web-internet ini.
Ada beberapa manfaat pembelajaran elektronik atau e-learning yang lain, diantaranya adalah:
1.   Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
2.   Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (interactivity enhancement).
3.    Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience).
4.   Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).
Manfaat e-learning juga dapat dilihat dari 2 sudut pandang :
a.   Manfaat bagi siswa
            Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.
b.   Manfaat bagi pengajar
h          Dengan adanya kegiatan e-Learning manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain adalah bahwa guru/dosen/instruktur akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya.
            Manfaat pembelajaran elektronik menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf (Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:
1. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity). Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas (Loftus, 2001).
2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja (Dowling, 2002). Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada instruktur begitu selesai dikerjakan.  Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru/instruktur. Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan internet sebagai metode / media penyajian materi. Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai tutorial elektronik (Anggoro, 2001).
3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience). Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.
4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran. Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah.
            Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian instruktur selaku penanggung-jawab atau pembina materi pembelajaran itu sendiri. Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari instruktur yang akan memantau perkembangan kegiatan belajar peserta didiknya dan sekaligus secara teratur memotivasi peserta didiknya.

D.  Keuntungan dan keterbatasan E-Learning

            Kemajuan penggunaan e-learning dimotivasi oleh kelebihan dan keuntungannya. Ada beberapa kelebihan yang ditawarkan e-learning, antara lain : biaya, fleksibilitas, standardisasi pengajaran, efektivitas pengajaran, dan kecepatan distibusi.
Kelebihan pertama e-learning adalah pengurangan biaya pendidikan. Dengan adanya e-learning, lembaga pendidikan dapat menekan biaya transportasi dosen, makan siang, pengadaan gedung, maupun peralatan kelas seperti papan tulis, proyektor dan alat tulis. Waktu dan tempat belajar dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja sehingga lebih fleksibel. E-learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing mahasiswa, karena mereka dapat mengatur sendiri kecepatan perkuliahan yang diikuti. E-learning dapat menghapus perbedaan kemampuan dan metode pengajaran yang diterapkan dosen. Perkuliahan e-learning selalu memiliki standar yang sama setiap kali diakses dan tidak tergantung suasana hati dosen ketika mengajar. Efektivitas pengajaran dengan e-learning meningkat 25% dibanding pengajaran secara tradisional. E-learning yang dirancang dengan course outline yang mutakhir membuat mahasiswa lebih mengerti isi perkuliahan. Melihat kondisi geografis Indonesia berupa kepulauan yang terpisah oleh laut, maka dengan e-learning akan dapat membantu distribusi materi kuliah secara cepat. Perubahan materi kuliah cukup mengubah (update) di server e-learning dan pada saat itu juga materi dapat di akses di tempat lain.
Kecepatan distribusi,E-learning dapat menjangkau karyawan yang berada diluar wilayah pusat. Tim desain pelatihan hanyaperlu mempersiapkan bahan pelatihan secepatnya dan menginstal hasilnya di server E-learning. Materi dapat diterima langsung tanpa menunggu dalam waktu yang lama.
Efektifitas pengajaran, penyampaian pelajaran E-learning dapat berupa simulasi dan kasus, mengunakan permainandan menerapkan teknologi animasi canggih.bentuk-bentuk pembelajaran tersebut dapat membatu proses pembelajaran dan mempertahankan minat belajar.
            Selain adanya keuntungan yang ditawarkan, e-learning juga memiliki keterbatasan yang harus diwaspadai oleh pengelola. Keterbatasan ini meliputi budaya, investasi, teknologi, infrastruktur dan materi.
1.Budaya,apabila pengajar terasa kurang cocok dan menyenangkan, motivasi pelajar bertambah, begitu pula sbaliknya. Dalam pelatihan diruang kelas,60% energi dari pengajar,sedangkan pelajar hanya mendengar dan mecacat. Namun e-learning, 100% energi dari pelajar. Oleh karena itu, beberapa orang masih merasa enggan berpindah dari pelatihan di kelas ke pelatihan e-learning.
2. Investasi, berupa beberapa biaya desain dan pembuatan program e-learning management sistem, paket pelajaran dan biaya-biaya lainnnya,seperti promosi. Apabila infrastruktur yang dimiliki belum memadai organisasi harus mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli komputer,jaringan, server, dll
3. Teknologi, karena teknologi yang di gunakan beragam,ada kemungkinan teknologi tidak sejalan dengan yang sudah ada dan terjadi konflik teknologi sehingga E-Learning tidak berjalan baik. Contoh : beberapa paket pelajaran E-Learning yang hanya dapat dijalankan di browser explorer. Oleh karena itu, kompatibilitas tenologi yang harus digunakan harus diteliti sebelum memutuskanmenggunakan suatu paket E-Learning.
4.  Infrastruktur, internet belum menjangkau semua kota di indonesia. Layanan broadband baru ada di kota-kota besar. Akibatnya, sebelum semua orangatau wilayah belum dapat merasakan E-Learning dengan internet.
5.Materi, ada beberapa materi yang tidak dapat diajarkan melalui E-Learning. Pelatihan yang banyak memerlukan banyak kegiatan fisik, seperti olahraga dan instrumen musik, sulit disampaikan melalui E-Learning secara sempurna.




BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            E-Learning adalah mutlak diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan jaman dengan dukungan Teknologi Informasi dimana semua menuju ke era digital, baik mekanisme maupun konten. Pengembangan sistem e-Learning sistem harus didahului dengan melakukan analisa terhadap kebutuhan dari pengguna (user needs). Sesuai dengan paradigma rekayasa sistem dan perangkat lunak, kebutuhan dari pengguna ini memiliki kedudukan tertinggi, dan merupakan dasar kreasi dan kerja pengembangan pendidikan.
B. Saran
            Hendaknya bagi pengelola dan orang-orang yang terjun dalam dunia pendidikan menggunakan pemanfaatan teknologi informasi, komunikasi dalam bentuk pembelajaran elektronik (E-Learning) sebagai salah satu cara yang efektif dalam menanggulangi kelemahan persoalan pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Sehingga diharapkan ada peningkatan mutu, ketrampilan berpikir, berinteraksi serta ketrampilan-ketrampilan ideal lainnya dari para peserta didik.








DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com
Nasution, Teknologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.
Saefudin Sa’ud, Udin, Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008.